Rabu, 16 Juli 2014

KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT



SUB TEMA :
MERANCANG BANGUNAN BERTINGKAT
LAIN-LAIN :



MERANCANG BANGUNAN BERTINGKAT

kolom
Dalam konstruksi bangunan bertingkat, sebenarnya sama saja dengan bangunan 1 lantai. Akan tetapi yang membedakan hanyalah dari segi penempatan ruangan lantai atas dan kolom struktur yang harus bersinkronisasi antar lantai. Akses antar lantai juga harus sangat diperhatikan, terutama demi kenyamanan dan penyesuaian ruang  yang ada.
Sering terjadi kekeliruan saat seorang desainer membuat rancangan denah tidak memperhatikan hal-hal yang sering di anggap sepele. Akan tetapi semua itu bisa diakali agar tidak terjadi crash di lapangan.

























                                               Gambar 1                                                                                    gambar 2



Perhatikan penempatan kolom struktur pada kedua gambar contoh di atas. Meskipun penempatan dinding berbeda, akan tetapi penempatan kolom struktur sangat beraturan dan ini memungkinakan sekali untuk dikerjakan di lapangan.

balok
Selain kolom struktur, hal yang harus diperhatikan juga adalah penempatan balok. Karena balok berfungsi sebagai penghubung antar kolom utama dan penumpu pelat lantai dan sebagai dasar  dinding berat (batu bata). Balok juga dapat berfungsi secara arsitektural pada ruang yang tidak menggunakan plafond, dimana beberapa elemen akan dipasang seperti lampu, jaringan listrik, sound system, jaringan pemadam kebakaran, dan sebagainya.
Secara umum, balok pada bangunan bertingkat terbagi dalam 3 bagian, yaitu :

-          SLOOF BETON
Adalah sebuah balok yang terletak pada bagian bawah bagunan yang berfungsi selain sebagai pengikat antar kolom struktur, juga berfungsi sebagai dasar dinding berat (batu bata, dsb). Dalam penggunaannya, balok sloof selalu digabungkan dengan pondasi, ini berfungsi sebagai penyalur beban dinding ke pondasi. Tetapi ada juga balok sloof yang dibawahnya tidak ada pondasi, akan tetapi ukuran balok diperbesar.

-          BALOK LANTAI
Balok lantai adalah balok yang berada di bawah lantai untuk mendukung beban lantai.

-          BALOK KELILING (RING-BALK)

Balok ini berfungsi membentunk ring atau cincin pada struktuk kolom balok sehingga membentuk rangkaian tertutup. 























MACAM – MACAM BALOK LANTAI


Balok lantai berfungsi utama secara struktural menghubungkan kolom-kolom utama sehingga membentuk satu kesatuan kerangka kolom-balok.  Balok tidak hanya menghubungkan antar kolom-kolom saja, akan tetapi bisa membentuk suatu rangkaian balok. Balok-balok ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :

-          BALOK PRIMER, yaitu balok yang menghubungkan antar kolom utama.
-          BALOK SEKUNDER, yaitu balok yang menghubungkan antar balok primer (induk).
-          BALOK TERSIER, yaitu balok yang menghubungkan antar balok sekunder, balok induk-balok sekunder





Bantuk balok lantai yang paling rumit adalah dengan menggunakan bentuk waffle yaitu pelat dengan dukungan balok lantai yang banyak kecil-kecil ke dua arah saling silang. Fungsi lain dari balok lantai adalah sebagai penyangga beban dinding berat di atasnya. Dinding batu bata pada lantai dua dan lantai atas lainnya harus menggunakan balok sepanjang dindingnya agar berat dinding tidak membebani pelat lantai secara sentris. Posisi balok ini bisa berada di atas pelat lantai maupun di bawahnya.
Kapan menggunakan pelat lantai tanpa balok, dengan balok utama saja, atau disertai anak atau waffle tergantung beberapa aspek yang harus diperhatikan termasuk volume beton, waktu pengerjaan, biaya pelaksanaan, bentukan arsitektural, kesesuaiannya dengan aspek bangunan lain dan sebagainya. Balok pendukung pelat lantai yang hanya terdiri dari balok utama saja cenderung mempunyai ukuran yang besar dan berjarak lebih jarang sehingga jarak antar lantai pada bangunan bertingkat juga harus memperhatikan ketentuan ini. Pelat lantai juga harus lebih tebal karena mempunyai bentang yang besar. Pengerjaan untuk jenis balok ini relatif mudah sehingga waktu dan biaya tenaga kerja dapat diperkecil.
Secara arsitektural baik bentukan atau kaitannya dengan sistem lain, kedua jenis pemakaian balok di atas dapat saling disesuaikan. Pelat yang menggunakan sedikit balok akan mempunyai bentuk datar dan rata sehingga memberikan kesan ruang datar dan luas. Pada pemasangan titik-titik lampu dan sistem lain dapat dengan bebas. Pada pelat yang mempunyai banyak balok akan mempunyai bentuk yang rumit dan memberikan kesan ruang yang dinamis. Untuk pemasangan titik-titik lampu dan sistem lainnya harus memperhatikan jarak antar balok yang terbentuk. Demikina juga dengan sifat memantulkan cahaya dan suara, pada pelat rata, suara dan cahaya mudah dipantulkan sedangkan pada pelat tidak rata atau banyak balok, suara dan cahaya akan dipendarkan. Kedua ketentuan ini dapat merugikan atau menguntungkan tergantung dengan fungsi ruang yang bersangkutan. Dengan demikian, pemikiran keterpaduan pada desain balok-balok ini sangat diperlukan untuk mendapatkan rancangan yang optimal.



























Read More ->>
Diberdayakan oleh Blogger.